Modelling Pembicara
Eva Triyana Effendi Desember 18, 2015
Apa yang anda pikirkan tentang modelling ? Bicara tentang
modelling maka yang ada di pikiran kita adalah gaya. Gaya yang kita
perbincangkan kali ini adalah gaya pembicara.
Dalam tujuan memberikan konten yang terbaik pada publik.
Dalam niatan meningkatkan cara penyajian saat berbicara di depan orang lain.
Dalam memenuhi harapan agar setiap omongan berdampak pada perubahan perilaku
positif. Maka, jika memungkinkan seringlah belajar dari pembicara dan-atau
pelatih yang lainnya.
Memahami seni
berbicara di depan umum melalui kursus dan pelatihan, yang interaktif, agar dapat
menjadi pembicara yang di mimpikan. Jika kita bergabung dengan salah satu
seminar, boot camp atau pelatihan, kita akan mendapatkan umpan balik seperti kita
belum pernah mengalami sebelumnya dan mengembangkan gaya presentasi kita
sehingga gaya kita dalam berbicara punya cirri khas tersendiri yang berkesan di
ingatn audience.. Ada banyak kesempatan yang bisa
digunakan. TV, radio, seminar, dan pelatihan. Bahkan juga dari ceramah agama.
Di luar penguasaan metode dan skill “modelling” yang perlu terus Anda kuasai.
Saya temukan, istilah PMI sebagai cara mudah untuk belajar dari orang lain. Di
kesempatan berikutnya, kita bisa bahas modelling bagian demi bagian. Saat ini,
kita praktikkan rumus PMI ini.
Gampangnya, PMI singkatan dari Plus-Minus-Interest. Saat
mulai belajar dari orang lain, kita pasang niat sungguh-sungguh untuk sepenuh
hati belajar dari beliau. Menariknya, sambil belajar kita bisa lho lakukan
pengamatan dengan tiga bagian tadi. Ambil selembar kertas. Buat tabel dengan
tiga bagian: kiri, tengah, dan kanan. Kiri, kolom “Plus”. Tengah, kolom
“Minus”. Kanan, “Interest”.
Pertama, Plus.
Bagian mana saja yang merupakan keunggulan (kelebihan) seorang narasumber?
Dapatkah Anda menemukannya? Jika dapat, tuliskan apa pun temuan Anda.
Kedua, Minus.
Apa sesuatu yang menurut Anda, seharusnya tidak beliau lakukan tapi mungkin
karena tidak sengaja dilakukannya? Atau sebaliknya. Minus bisa diartikan,
seseorang tidak melakukan yang seharusnya ia lakukan. Dalam contoh bicara di
publik, misalnya seorang pembicara “lupa” mengapresiasi pertanyaan hadirin.
Nah, silakan tuliskan temuan Anda dalam hal “minus” ini, di kolom yang tengah.
Ketiga, Interest.
Hal-hal yang menurut Anda menarik. Hal yang membuat seorang pembicara memiliki
ciri khas. Sesuatu yang belum pernah terpikirkan oleh diri Anda. Boleh jadi
dari sisi konten, atau dari sisi penyajian, atau malah dari hal-hal yang
manusiawi. Pernah dalam satu kesempatan, seorang pelatih meminta 25 orang
peserta untuk memperkenalkan diri. Tiap peserta adalah senior dalam profesinya,
menyebutkan nama lengkap beserta rekam jejak di bidangnya masing-masing.
Bergiliran, hingga tiap orang tuntas “menjual” kredibilitasnya. Setelah itu,
dengan akrabnya sang pelatih mengulangi informasi yang diceritakan tiap peserta
dengan akurat. Tentu dengan begitu, para peserta merasa dihargai dan suasana
pelatihan pun bisa dijalani dengan santai dan terbuka. Nah, sekarang giliran
Anda menuliskan apa saja hal menarik dari seorang pembicara!
Dari
PMI tersebut Anda bisa belajar modelling pembicara yang baik. Maka tiap kali
datang kesempatan pada anda untuk menjadi pembicara manfaatkanlah kesempatan
itu dengan sebaik-baiknya sekaligus latihan dalam memperbaiki modelling yang
baik dan sebagaimana mestinya mengundang interest
audience.
Sumber Referensi :
Purboyo,
Rio. 2015. Modelling Pembicara. Di unduh
pada tanggal 10 Januari 2016 pukul 02.20 melalui laman http://publicspeakingmagically.com/modelling-pembicara.html
0 comments:
Post a Comment