Saturday, January 9, 2016

Modelling Pembicara


Modelling Pembicara


Eva Triyana Effendi  Desember 18, 2015
Apa yang anda pikirkan tentang modelling ? Bicara tentang modelling maka yang ada di pikiran kita adalah gaya. Gaya yang kita perbincangkan kali ini adalah gaya pembicara.
Dalam tujuan memberikan konten yang terbaik pada publik. Dalam niatan meningkatkan cara penyajian saat berbicara di depan orang lain. Dalam memenuhi harapan agar setiap omongan berdampak pada perubahan perilaku positif. Maka, jika memungkinkan seringlah belajar dari pembicara dan-atau pelatih yang lainnya.
Memahami seni berbicara di depan umum melalui kursus dan pelatihan, yang interaktif, agar dapat menjadi pembicara yang di mimpikan. Jika kita bergabung dengan salah satu seminar, boot camp atau pelatihan, kita akan mendapatkan umpan balik seperti kita belum pernah mengalami sebelumnya dan mengembangkan gaya presentasi kita sehingga gaya kita dalam berbicara punya cirri khas tersendiri yang berkesan di ingatn audience.. Ada banyak kesempatan yang bisa digunakan. TV, radio, seminar, dan pelatihan. Bahkan juga dari ceramah agama. Di luar penguasaan metode dan skill “modelling” yang perlu terus Anda kuasai. Saya temukan, istilah PMI sebagai cara mudah untuk belajar dari orang lain. Di kesempatan berikutnya, kita bisa bahas modelling bagian demi bagian. Saat ini, kita praktikkan rumus PMI ini.
Gampangnya, PMI singkatan dari Plus-Minus-Interest. Saat mulai belajar dari orang lain, kita pasang niat sungguh-sungguh untuk sepenuh hati belajar dari beliau. Menariknya, sambil belajar kita bisa lho lakukan pengamatan dengan tiga bagian tadi. Ambil selembar kertas. Buat tabel dengan tiga bagian: kiri, tengah, dan kanan. Kiri, kolom “Plus”. Tengah, kolom “Minus”. Kanan, “Interest”.
Pertama, Plus. Bagian mana saja yang merupakan keunggulan (kelebihan) seorang narasumber? Dapatkah Anda menemukannya? Jika dapat, tuliskan apa pun temuan Anda.
Kedua, Minus. Apa sesuatu yang menurut Anda, seharusnya tidak beliau lakukan tapi mungkin karena tidak sengaja dilakukannya? Atau sebaliknya. Minus bisa diartikan, seseorang tidak melakukan yang seharusnya ia lakukan. Dalam contoh bicara di publik, misalnya seorang pembicara “lupa” mengapresiasi pertanyaan hadirin. Nah, silakan tuliskan temuan Anda dalam hal “minus” ini, di kolom yang tengah.
Ketiga, Interest. Hal-hal yang menurut Anda menarik. Hal yang membuat seorang pembicara memiliki ciri khas. Sesuatu yang belum pernah terpikirkan oleh diri Anda. Boleh jadi dari sisi konten, atau dari sisi penyajian, atau malah dari hal-hal yang manusiawi. Pernah dalam satu kesempatan, seorang pelatih meminta 25 orang peserta untuk memperkenalkan diri. Tiap peserta adalah senior dalam profesinya, menyebutkan nama lengkap beserta rekam jejak di bidangnya masing-masing. Bergiliran, hingga tiap orang tuntas “menjual” kredibilitasnya. Setelah itu, dengan akrabnya sang pelatih mengulangi informasi yang diceritakan tiap peserta dengan akurat. Tentu dengan begitu, para peserta merasa dihargai dan suasana pelatihan pun bisa dijalani dengan santai dan terbuka. Nah, sekarang giliran Anda menuliskan apa saja hal menarik dari seorang pembicara!
            Dari PMI tersebut Anda bisa belajar modelling pembicara yang baik. Maka tiap kali datang kesempatan pada anda untuk menjadi pembicara manfaatkanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya sekaligus latihan dalam memperbaiki modelling yang baik dan sebagaimana mestinya mengundang interest audience.

Sumber Referensi :
Purboyo, Rio. 2015. Modelling Pembicara. Di unduh pada tanggal 10 Januari 2016 pukul 02.20 melalui laman http://publicspeakingmagically.com/modelling-pembicara.html

0 comments:

Post a Comment