Saturday, December 12, 2015

Mengatasi Hambatan/Kendala dalam Public Speaking


Mengatasi Hambatan/Kendala dalam Public Speaking
Eva Triyana Effendi
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
Berbagai kendala/hambatan dalam public speaking sudah di paparkan dalam article sebelumnya. Nah, berikut adalah cara mengatasi kendala/hambatan dalam public speaking.
Cara Mengatasi Gugup Dalam Publik Speaking
1. Tarik Napas / Pelatihan Pernapasan
Untuk jangka  pendek saat anda ada dipodium, Tarik napas dalam dalam, dan lemaskan otot-otot.relaksasi.
2, Jeda
jika gugup muncul di tengah- tengah pembicaraan, maka jeda (pause) sejenak, lambatkan bicara anda, tarik nafas, senyum, dan tatap hadirin yang paling akrab dengan anda.
3. Kuasai Materi
Pelajari, pahami, kuasai, dan dalami topic pembicaraan sebaik mungkin. Lakukan riset data jika perlu sehingga anda merasa tidak ada yang terlewat seputar topic pembicaraan. Jika anda menguasai sebuah topic, misalanya tentang diri anda dan keluarga, maka anda kan lancer dalam public speaking. Menguasai materi juga merupakan cara terbaik membangun rasa percaya diri (andalah yang paling tahu dan paling siap menyampaikan topic pembicaraan, karena anada telah banyak belajar, sedangkan hadirin tidak)
4, Persiapan: Latihan
Selain mempelajari materi, persiapan juga dilakukan dengan cara berlatih. Latihan akan menambah jam terbang, melancarkan penyampaian. Luangkan waktu untuk latihan di depan cermin, di depan teman anda, atau bahkan di depan kucing atau burung peliharaan anda.
5. Relaksi Tubuh
Relax your body ! sempatkan diri untuk melakukan relaksasi. Misalnya di toilet. Lakukan olah napas dan stretching(peregangan) otot tangan, kaki, punggung dan bahu untuk mengurangi tensi dalam tubuh anda.
6. Relaksi suara
Relax your Voice. Latih pengucapan vocal anda dengan mengucapakan vokal A-I-U-E-O dengan bulat, cukup keras, mulut terbuka (sesuai dengan huruf yang di ucapkan). Lakukan lagi sesaat sebelum tampil berupa “Senam Mulut” mengucapkan A-I-U-E-O tanpa suara (tutupi mulut/wajah anda dengan telapak tangan atau kertas jika tidak ingin dilihat orang di samping kanan kiri anda).   
7. Tertawa 
Beruntunglah anda jika ada hal lucu sebelum anlda tampil. Misalnya ada joke dari Mc maka tertawalah lepas sekalian lepaskan ketegangan! Laugh as much as you can ! tertawa akan membunuh gugup sempatkan nonton stand up comedy atau film lucu sebelum berangkat ke lokasi.
8. Smile
Keep smile! Sebelum,saat, dan selama anda berbicara usahakan full smile, kecuali ketika mengatakan hal sedih. Senyum bukan saja merupakan kontak mata terbaik untuk menjalin hubungan baik dengan hadirin tapi juga terapi terhebat untuk membuat anda rileks, nyaman, dan lepas.
9 . Know The Room
Kenali tempat anda berbicara. Datangi lebih awal, pandang seluruh ruangan dan akrabi ruangan tersebut sehingga anda merasa berada di kamar sendiri.
10.  Ubah persepsi.
Meski di antara hadirin banyak yang lebih ahli dari anda, ingatlah … ! mereka datang tanpa persiapan untuk berbicara. Andalah yang paling siap, andalah yang semalam melakukan persiapan dan pendalaman materi. Jadi andalah yang paling pintar saat ini. (www.komunikasipraktis.com)

Cara Mengatasi Rasa Takut dan Tidak Percaya Diri

Perasaan khawatir atau takut adalah hal yang lumrah, yang sebaiknya dihindari adalah rasa takut yang berlebihan. Jadi dalam public speaking, kita sebaiknya dapat mengendalikan rasa takut dan justru menjadikan rasa takut tersebut sebagai daya dorong (energi positif) yang diperlukan dalam persiapan berbicara dan saat tampil berbicara nantinya. 
Dengan membiarkan sedikit “rasa khawatir atau rasa takut” untuk tetap tinggal dalam diri kita, niscaya kualitas bicara kita akan bertambah baik karena dengan demikian kita masih menyisakan ruang bagi ‘tekanan’ dari pihak luar kepada kita. Kekhawatiran itu bisa kita manfaatkan sebetulnya menjadi alat kontrol bagi diri kita. Kontrol sehubungan dengan apakah kita telah melakukan persiapan matang. “kekhawatiran” juga bernilai positif karena ia mampu berfungsi sebagai penekan ego dan kesombongan diri.
Saat rasa takut menyergap, kita tidak perlu kemudian menjadi takut berlebihan. Kita juga tidak perlu mengekspresikan rasa takut tersebut kepada semua orang, apalagi menceritakannya. Kita tidak akan mendapatkan simpati dari siapapun atas ketakutan yang kita alami. Bahkan ketakutan kita akan menjadi ketidaknyamanan bagi orang lain yang mendengarkan dan memperhatikan kita saat tampil sebagai pembicara.   

Solusi Mengatasi Perasaan Takut dan Tidak Percaya Diri
Untuk mempersiapkan presentasi yang baik, beberapa hal berikut perlu dilakukan sebagaimana dimaksud Affan Ghiffari dalam buku Fitriana Utami Dewi : Public Speaking Kunci Sukses Bicara di depan Publik – Teori dan Praktek (2013:99), yaitu
    1. Pilih dan tentukan topik yang hendak disampaikan,
    2. Perhatikan dan analisis audiens yang akan dihadapi,
    3. Cari sumber-sumber penelitian (ilmiah) terkait pilihan topik ,
    4. Formulasikan point-point dan proporsi utama dari tampilan yang diinginkan,
    5. Dukung gagasan pada proporsi utama Anda,
    6. Organisasikan material pidato Anda,
    7. Pilih kata-kata kunci yang tepat dalam berpidato,
    8. Buat introduksi, konklusi dan transisi pembicaraan Anda dengan tepat dan menarik,
    9. Latih diri Anda,
    10. Dan sampaikan pidato Anda !
Menurut Mudjia Rahardjo dalam buku Fitriana Utami Dewi : Public Speaking Kunci Sukses Bicara di depan Publik – Teori dan Praktek (2013:100) ada 8 (delapan) cara untuk mengatasi rasa takut  dan supaya lebih percaya diri saat menjadi pembicara , sebagaimana berikut :
1. Kuasai benar topik yang akan disampaikan.
Dengan menguasai materi atau topik pembicaraan, seseorang  akan merasa percaya diri. Percaya diri merupakan modal penting bagi seseorang untuk bisa bicara di hadapan publik dengan tenang dan meyakinkan. Dengan menguasai pokok masalah yang disampaikan, maka public speaker tidak akan kehilangan arah dan kendali pembicaraannya.
2. Kenali siapa pendengarnya.
Dengan mengetahui berapa jumlah yang akan hadir, mengapa mereka hadir, tingkat pengetahuan mereka terkait tema yang dibahas, harapan mereka, jenis kelamin dan usia rerata mereka. Mengenali hal tersebut menjadi penting terkait penetapan tingkat kesulitan bahan/materi yang akan disampaikan dan ragam bahasa yang dipakai.
3. Sebelum memulai, tatap mata dan sapa para pendengar.
Melakukan tatapan mata dan menyapa beberapa peserta menjadikan mereka merasa diperhatikan dan dihormati. Ciptakan suasana yang nyaman dan hilangkan kesan ada jarak dengan peserta. Dengan menjadi bagian dari mereka, seorang pembicara akan diterima dengan baik oleh mereka meski mungkin tema pembicaraan tidak begitu berbobot.
4. Pandai-pandai menggunakan bahasa tubuh dan penampilan secara tepat.
Senyum, gerakan tangan, berjalan mendekati peserta dan berpakaian yang tepat adalah jenis-jenis bahasa non verbal yang penting untuk diperhatikan oleh seorang public speaker.
5. Jangan merendahkan diri sendiri.
Hargai diri sendiri saat tampil sebagai public speaking. Jadikan materi dan presentasi Anda berharga dan dibutuhkan oleh peserta yang hadir.
6. Hindari pembicaraan berbau SARA (suku, agama, dan ras)
Membicarakan topik terkait SARA dan menjadikan sebagai bahan pelecehan akan menjatuhkan harga diri public speaker di hadapan peserta.
7. Jangan membuat humor tentang seks.
Humor memang diperlukan dalam public speaking, untuk mencairkan dan menyegarkan suasana. Namun perlu disadari bahwa tidak semua orang senang dan terbuka tentang humor seks. Hindari sejauh mungkin humor dan pembicaraan tentang seks, karena hal-hal yang bersifat privat, seperti tentang seks, tidak patut disampaikan di depan publik.
8. Jangan menyudutkan seseorang dalam pembicaraan Anda.
Setiap manusia pasti ingin dihargai dan dihormati. Menyudutkan atau mempermalukan seseorang di depan orang banyak, adalah perbuatan yang tidak terpuji. Tindakan public speaker  ini juga akan menjadikan reputasi yang kurang bagus dalam penilaian peserta lainnya.
Sedangkan menurut Charles Bonar Sirait dalam buku The Power of Public Speaking, dijelaskan teknik menundukkan rasa takut, point-point penting yang perlu untuk ditambahkan adalah sebagai berikut :
1. Datang lebih awal
Keputusan bijaksana untuk datang lebih awal sebelum acara dimulai. Hal ini menimbulkan perasaan tenang, sembari memastikan semua perangkat pendukung dalam public speaking telah siap digunakan sehingga saat tampil menjadi lebih percaya diri. Sikap dan tindakan ini juga sebagai wujud profesionalitas terhadap waktu.
2. Menghilangkan pikiran negatif
Hilangkan pikiran yang tidak-tidak, ambil nafas dalam-dalam dan katakan pada diri sendiri “it’s OK..semua akan berjalan dengan baik dan lancar”.Menjabarkan pikiran negatif yang dirasa satu persatu secara ringkas merupakan salah satu cara mengatasi pikiran negatif dan kemudian tuliskan gagasan untuk menghilangkan perasaan negatif tersebut, sebagaimana tabel berikut :
No
Pikiran Negatif
Tindak Lanjut
1
Saya takut lupa pesan utama acara.
Tuliskan point-point utama pidato (bentuk pointers) pada secarik kertas  untuk dibaca saat alami pikiran blank (kosong).
2
Saya tidak siap atau tidak dalam keadaan yang mendukung.
Lakukan penelitian, riset kecil-kecilan sampai Anda merasa puas. Jangan lupa istirahat yang cukup agar tenang saat tampil.
3
Apakah saya mampu mengangkat suasana ?.
Harus melakukan riset dan terjun langsung ke audiens untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan.
4
Apakah materi yang akan saya bawakan cocok dengan tema pidato saya ?.
Kuncinya adalah pengetahuan Anda tentang audiens. Sepanjang Anda tahu kondisi dan kebutuhan audiens, tema pidato Anda dapat tepat sasaran.



3. Berpikir positif
Simpul pikiran positif akan menggerakkan zat adrenalin dalam tubuh dan mengubahnya menjadi rasa percaya diri, yang akan mempengaruhi proses ataupun pola pikir yang kemudian akan terwujud dalam kata-kata yang dipilih dalam setiap percakapan.
No
Pikiran Negatif
Pikiran Positif
1
Saya akan gagal.
Saya akan berhasil.
2
Saya akan lupa sesuatu.
Saya menguasai topik yang saya bawakan. Saya mampu mengingat topik umum pembicaraan saya.
3
Audiens akan membenci.
Audiens menginginkan saya berhasil. Audiens menantikan kejutan dan mendukung saya.
4
Saya benar-benar gugup.
Akan saya gunakan adrenalin yang mengalir dalam tubuh untuk memompa semangat.
5
Audiens tidak akan menikmati presentasi saya.
Para audiens saya akan menyamankan posisi duduknya untuk menantikan kata-kata saya.
4. Memvisualisasikan kesuksesan
Pentingnya melatih kemampuan membayangkan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Seandainya Anda sukses, akan seperti apa penampilan berbicara anda ? seberapa ramainya tepuk tangan audiens yang ditujukan bagi Anda ? akan seperti apa sambutan dan reaksi orang-orang terhadap Anda ? Bayangkan terus hal tersebut dalam pikiran kita.  
5. Jadi diri sendiri, kreatiflah !
Kita semua diciptakan sebagai manusia yang unik alias berbeda-beda. Tidak harus meniru karakter orang lain untuk membentuk style Anda sendiri. Biarkan kemampuan pribadi  Anda keluar secara alamiah dan dengan sendirinya. Be creative !
6. Cintai ketakutan dan transformasikan energi rasa takut menjadi antusiasme
Cintailah rasa takut karena rasa takutlah yang akan memberikan inspirasi kepada kita untuk menjadi kreatif dan melakukan hal-hal baru serta ubahlah rasa takut menjadi semangat dan antusiasme untuk terus maju melejitkan kemampuan diri.
7. Latihan, latihan, latihan
Tidak ada metode terbaik dalam public speaking selain rajin berlatih dan melakukan persiapan sedini mungkin. Public speaker yang terkenalpun masih perlu melakukan persiapan dan latihan sebelum tampil.  Semakin sering berlatih, semakin besar kemungkinan untuk sukses.

Cara Mengatasi Munculnya Noises yang Tak Terhindari
          Tak dipungkiri dalam suatu acara dimana harus mendengarkan seseorang yang berbicara di depan pasti tidak semua audience focus dan mendengarkan dengan cermat. Pasti tetap ada beberapa yang tidak mendengarkan entah mengantuk, asyik main hp sendiri, asyik mengobrol dengan sebelahnya dan lain-lain. Noises seperti ini memang susah untuk dihindari karena spontans saja terjadi. Untuk menghindari noise mungkin lebih tepatnya dari tiapp individu audience berinisiatif untuk duduk paling depan agar lebih focus kepada pembicara dan jika mengobrol pun tetap terkontrol dan tidak berlebihan. Selain itu membentengi diri dari kecanduan mengobrol dimanapun posisi duduk saat mendengarkan. Kemudian coba tanamkan untuk selalu menghargai pembicara yang di depan. Sedangkan dari segi pembicara sendiri dalam mengatasi hal-hal seperti ini maka sebaiknya pembicara dapat menguasai audience sehingga audience tetap focus kepada pembicara,

Cara Mengatasi Alat Bantu yang Justru Mengganggu
            Dalam menyampaian sesuatu ketika menjadi seorang pembicara, tentu di zaman sekarang ini tidak sedikit orang yang membutuhkan alat bantu seperti LCD, pengeras suara dan lain sebagainya. Contoh kasus Laptop yang gagal dikoneksikan dengan LCD adalah salah satu dari gangguan Multimedia yang kerap kali dihadapi para pembicara dalam sebuah presentasi atau mungkin rapat pertemuan. Suara audio yang tidak keluar, video yang tersendat atau kualitas resolusi LCD yang buruk merupakan contoh lain dari gangguan multimedia yang mungkin kamu hadapi. Bila hal ini terjadi, kamu harus pandai untuk tetap menjaga mood dari audience. Jangan biarkan konsentrasi mereka jadi pecah, atau justru sampai pergi meninggalkan ruangan karena terlanjur kehilangan mood. Penguasaan materi juga sangat penting, agar setidaknya kamu memiliki bahan yang tetap cukup untuk disampaikan di saat gangguan multimedia terjadi. Selalu siapkan rencana cadangan untuk antisipasi hal tersebut terjadi (http://swaragama.com/stc/?p=45).


Sumber Referensi :
Irwan. 2015. Tips Mengatasi Gugup dalam Public Speaking untuk Pemula. Di unduh dari laman http://www.irwanteasosial.com/2015/04/tips-mengatasi-gugup-dalam-public.html
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/168-artikel-pengembangan-sdm/19844-mengatasi-rasa-takut-dan-tidak-percaya-diri-dalam-public-speaking
http://www.komunikasipraktis.com/2014/10/10-cara-mengatasi-gugup-dalam.html

0 comments:

Post a Comment