Mengatasi
Hambatan/Kendala dalam Public Speaking
Eva Triyana Effendi
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang
Berbagai kendala/hambatan dalam public
speaking sudah di paparkan dalam article sebelumnya. Nah, berikut adalah cara
mengatasi kendala/hambatan dalam public speaking.
Cara Mengatasi Gugup Dalam Publik
Speaking
1. Tarik Napas / Pelatihan
Pernapasan
Untuk jangka pendek saat anda
ada dipodium, Tarik napas dalam dalam, dan lemaskan otot-otot.relaksasi.
2, Jeda
jika gugup
muncul di tengah- tengah pembicaraan, maka jeda (pause) sejenak, lambatkan
bicara anda, tarik nafas, senyum, dan tatap hadirin yang paling akrab dengan
anda.
3. Kuasai Materi
Pelajari,
pahami, kuasai, dan dalami topic pembicaraan sebaik mungkin. Lakukan riset data
jika perlu sehingga anda merasa tidak ada yang terlewat seputar topic
pembicaraan. Jika anda menguasai sebuah topic, misalanya tentang diri anda dan
keluarga, maka anda kan lancer dalam public speaking. Menguasai materi juga
merupakan cara terbaik membangun rasa percaya diri (andalah yang paling tahu
dan paling siap menyampaikan topic pembicaraan, karena anada telah banyak
belajar, sedangkan hadirin tidak)
4, Persiapan: Latihan
Selain
mempelajari materi, persiapan juga dilakukan dengan cara berlatih. Latihan akan
menambah jam terbang, melancarkan penyampaian. Luangkan waktu untuk latihan di
depan cermin, di depan teman anda, atau bahkan di depan kucing atau burung
peliharaan anda.
5. Relaksi Tubuh
Relax your body ! sempatkan diri untuk melakukan
relaksasi. Misalnya di toilet. Lakukan olah napas dan stretching(peregangan) otot tangan, kaki, punggung dan bahu untuk
mengurangi tensi dalam tubuh anda.
6. Relaksi suara
Relax your Voice. Latih pengucapan vocal anda dengan
mengucapakan vokal A-I-U-E-O dengan bulat, cukup keras, mulut terbuka (sesuai
dengan huruf yang di ucapkan). Lakukan lagi sesaat sebelum tampil berupa “Senam
Mulut” mengucapkan A-I-U-E-O tanpa suara (tutupi mulut/wajah anda dengan
telapak tangan atau kertas jika tidak ingin dilihat orang di samping kanan kiri
anda).
7. Tertawa
Beruntunglah anda jika ada hal lucu
sebelum anlda tampil. Misalnya ada joke dari Mc maka tertawalah lepas sekalian
lepaskan ketegangan! Laugh as much as you
can ! tertawa akan membunuh gugup sempatkan nonton stand up comedy atau
film lucu sebelum berangkat ke lokasi.
8. Smile
Keep smile!
Sebelum,saat, dan selama anda berbicara usahakan full smile, kecuali ketika
mengatakan hal sedih. Senyum bukan saja merupakan kontak mata terbaik untuk
menjalin hubungan baik dengan hadirin tapi juga terapi terhebat untuk membuat
anda rileks, nyaman, dan lepas.
9 . Know The Room
Kenali tempat anda berbicara. Datangi
lebih awal, pandang seluruh ruangan dan akrabi ruangan tersebut sehingga anda
merasa berada di kamar sendiri.
10. Ubah persepsi.
Meski di antara hadirin banyak yang
lebih ahli dari anda, ingatlah … ! mereka datang tanpa persiapan untuk
berbicara. Andalah yang paling siap, andalah yang semalam melakukan persiapan
dan pendalaman materi. Jadi andalah yang paling pintar saat ini. (www.komunikasipraktis.com)
Cara Mengatasi Rasa Takut dan Tidak Percaya Diri
Perasaan
khawatir atau takut adalah hal yang lumrah, yang sebaiknya dihindari adalah
rasa takut yang berlebihan. Jadi dalam public speaking, kita sebaiknya
dapat mengendalikan rasa takut dan justru menjadikan rasa takut tersebut
sebagai daya dorong (energi positif) yang diperlukan dalam persiapan berbicara
dan saat tampil berbicara nantinya.
Dengan
membiarkan sedikit “rasa khawatir atau rasa takut” untuk tetap tinggal dalam
diri kita, niscaya kualitas bicara kita akan bertambah baik karena dengan
demikian kita masih menyisakan ruang bagi ‘tekanan’ dari pihak luar kepada
kita. Kekhawatiran itu bisa kita manfaatkan sebetulnya menjadi alat kontrol
bagi diri kita. Kontrol sehubungan dengan apakah kita telah melakukan persiapan
matang. “kekhawatiran” juga bernilai positif karena ia mampu berfungsi sebagai
penekan ego dan kesombongan diri.
Saat
rasa takut menyergap, kita tidak perlu kemudian menjadi takut berlebihan. Kita
juga tidak perlu mengekspresikan rasa takut tersebut kepada semua orang,
apalagi menceritakannya. Kita tidak akan mendapatkan simpati dari siapapun atas
ketakutan yang kita alami. Bahkan ketakutan kita akan menjadi ketidaknyamanan
bagi orang lain yang mendengarkan dan memperhatikan kita saat tampil sebagai
pembicara.
Solusi Mengatasi Perasaan Takut dan
Tidak Percaya Diri
Untuk
mempersiapkan presentasi yang baik, beberapa hal berikut perlu dilakukan
sebagaimana dimaksud Affan Ghiffari dalam buku Fitriana Utami Dewi : Public
Speaking Kunci Sukses Bicara di depan Publik – Teori dan Praktek (2013:99),
yaitu
- Pilih dan tentukan topik yang hendak disampaikan,
- Perhatikan dan analisis audiens yang akan dihadapi,
- Cari sumber-sumber penelitian (ilmiah) terkait pilihan topik ,
- Formulasikan point-point dan proporsi utama dari tampilan yang diinginkan,
- Dukung gagasan pada proporsi utama Anda,
- Organisasikan material pidato Anda,
- Pilih kata-kata kunci yang tepat dalam berpidato,
- Buat introduksi, konklusi dan transisi pembicaraan Anda dengan tepat dan menarik,
- Latih diri Anda,
- Dan sampaikan pidato Anda !
Menurut Mudjia Rahardjo dalam buku
Fitriana Utami Dewi : Public Speaking Kunci Sukses Bicara di depan Publik –
Teori dan Praktek (2013:100) ada 8 (delapan) cara untuk mengatasi rasa
takut dan supaya lebih percaya diri saat menjadi pembicara , sebagaimana
berikut :
1. Kuasai benar topik yang akan
disampaikan.
Dengan menguasai materi atau topik pembicaraan,
seseorang akan merasa percaya diri. Percaya diri merupakan modal penting
bagi seseorang untuk bisa bicara di hadapan publik dengan tenang dan
meyakinkan. Dengan menguasai pokok masalah yang disampaikan, maka public
speaker tidak akan kehilangan arah dan kendali pembicaraannya.
2. Kenali siapa pendengarnya.
Dengan mengetahui berapa jumlah yang akan hadir, mengapa
mereka hadir, tingkat pengetahuan mereka terkait tema yang dibahas, harapan
mereka, jenis kelamin dan usia rerata mereka. Mengenali hal tersebut menjadi
penting terkait penetapan tingkat kesulitan bahan/materi yang akan disampaikan
dan ragam bahasa yang dipakai.
3. Sebelum memulai, tatap mata dan sapa para pendengar.
Melakukan tatapan mata dan menyapa beberapa peserta
menjadikan mereka merasa diperhatikan dan dihormati. Ciptakan suasana yang
nyaman dan hilangkan kesan ada jarak dengan peserta. Dengan menjadi bagian dari
mereka, seorang pembicara akan diterima dengan baik oleh mereka meski mungkin
tema pembicaraan tidak begitu berbobot.
4. Pandai-pandai menggunakan bahasa tubuh dan
penampilan secara tepat.
Senyum, gerakan tangan, berjalan mendekati peserta dan
berpakaian yang tepat adalah jenis-jenis bahasa non verbal yang penting untuk
diperhatikan oleh seorang public speaker.
5. Jangan merendahkan diri sendiri.
Hargai diri sendiri saat tampil sebagai public speaking.
Jadikan materi dan presentasi Anda berharga dan dibutuhkan oleh peserta yang
hadir.
6. Hindari pembicaraan berbau SARA (suku, agama, dan ras)
Membicarakan topik terkait SARA dan menjadikan sebagai bahan
pelecehan akan menjatuhkan harga diri public speaker di hadapan peserta.
7. Jangan membuat humor tentang seks.
Humor memang diperlukan dalam public speaking, untuk
mencairkan dan menyegarkan suasana. Namun perlu disadari bahwa tidak semua
orang senang dan terbuka tentang humor seks. Hindari sejauh mungkin humor dan
pembicaraan tentang seks, karena hal-hal yang bersifat privat, seperti tentang
seks, tidak patut disampaikan di depan publik.
8. Jangan menyudutkan seseorang dalam pembicaraan Anda.
Setiap manusia pasti ingin dihargai dan dihormati.
Menyudutkan atau mempermalukan seseorang di depan orang banyak, adalah
perbuatan yang tidak terpuji. Tindakan public speaker ini juga
akan menjadikan reputasi yang kurang bagus dalam penilaian peserta lainnya.
Sedangkan menurut Charles Bonar Sirait
dalam buku The Power of Public Speaking, dijelaskan teknik menundukkan
rasa takut, point-point penting yang perlu untuk ditambahkan adalah sebagai
berikut :
1.
Datang lebih awal
Keputusan bijaksana untuk datang lebih awal sebelum acara
dimulai. Hal ini menimbulkan perasaan tenang, sembari memastikan semua
perangkat pendukung dalam public speaking telah siap digunakan sehingga saat
tampil menjadi lebih percaya diri. Sikap dan tindakan ini juga sebagai wujud
profesionalitas terhadap waktu.
2. Menghilangkan pikiran negatif
Hilangkan pikiran yang tidak-tidak, ambil nafas dalam-dalam
dan katakan pada diri sendiri “it’s OK..semua akan berjalan dengan baik dan
lancar”.Menjabarkan pikiran negatif yang dirasa satu persatu secara ringkas
merupakan salah satu cara mengatasi pikiran negatif dan kemudian tuliskan
gagasan untuk menghilangkan perasaan negatif tersebut, sebagaimana tabel
berikut :
No
|
Pikiran
Negatif
|
Tindak
Lanjut
|
1
|
Saya takut lupa pesan utama acara.
|
Tuliskan point-point utama pidato
(bentuk pointers) pada secarik kertas untuk dibaca saat alami pikiran blank
(kosong).
|
2
|
Saya tidak siap atau tidak dalam
keadaan yang mendukung.
|
Lakukan penelitian, riset
kecil-kecilan sampai Anda merasa puas. Jangan lupa istirahat yang cukup agar
tenang saat tampil.
|
3
|
Apakah saya mampu mengangkat
suasana ?.
|
Harus melakukan riset dan terjun
langsung ke audiens untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan.
|
4
|
Apakah materi yang akan saya
bawakan cocok dengan tema pidato saya ?.
|
Kuncinya adalah pengetahuan Anda
tentang audiens. Sepanjang Anda tahu kondisi dan kebutuhan audiens, tema
pidato Anda dapat tepat sasaran.
|
3.
Berpikir positif
Simpul pikiran positif akan menggerakkan zat adrenalin dalam
tubuh dan mengubahnya menjadi rasa percaya diri, yang akan mempengaruhi proses
ataupun pola pikir yang kemudian akan terwujud dalam kata-kata yang dipilih
dalam setiap percakapan.
No
|
Pikiran
Negatif
|
Pikiran
Positif
|
1
|
Saya akan gagal.
|
Saya akan berhasil.
|
2
|
Saya akan lupa sesuatu.
|
Saya menguasai topik yang saya
bawakan. Saya mampu mengingat topik umum pembicaraan saya.
|
3
|
Audiens akan membenci.
|
Audiens menginginkan saya
berhasil. Audiens menantikan kejutan dan mendukung saya.
|
4
|
Saya benar-benar gugup.
|
Akan saya gunakan adrenalin yang
mengalir dalam tubuh untuk memompa semangat.
|
5
|
Audiens tidak akan menikmati
presentasi saya.
|
Para audiens saya akan menyamankan
posisi duduknya untuk menantikan kata-kata saya.
|
4.
Memvisualisasikan kesuksesan
Pentingnya melatih kemampuan membayangkan kejadian yang akan
terjadi di masa depan. Seandainya Anda sukses, akan seperti apa penampilan
berbicara anda ? seberapa ramainya tepuk tangan audiens yang ditujukan bagi
Anda ? akan seperti apa sambutan dan reaksi orang-orang terhadap Anda ?
Bayangkan terus hal tersebut dalam pikiran kita.
5.
Jadi diri sendiri, kreatiflah !
Kita semua diciptakan sebagai manusia yang unik alias
berbeda-beda. Tidak harus meniru karakter orang lain untuk membentuk style
Anda sendiri. Biarkan kemampuan pribadi Anda keluar secara alamiah dan
dengan sendirinya. Be creative !
6.
Cintai ketakutan dan transformasikan energi rasa takut menjadi antusiasme
Cintailah rasa takut karena rasa takutlah yang akan
memberikan inspirasi kepada kita untuk menjadi kreatif dan melakukan hal-hal
baru serta ubahlah rasa takut menjadi semangat dan antusiasme untuk terus maju
melejitkan kemampuan diri.
7.
Latihan, latihan, latihan
Tidak ada metode terbaik dalam public speaking selain
rajin berlatih dan melakukan persiapan sedini mungkin. Public speaker
yang terkenalpun masih perlu melakukan persiapan dan latihan sebelum
tampil. Semakin sering berlatih, semakin besar kemungkinan untuk sukses.
Cara
Mengatasi Munculnya Noises yang Tak Terhindari
Tak dipungkiri
dalam suatu acara dimana harus mendengarkan seseorang yang berbicara di depan
pasti tidak semua audience focus dan mendengarkan dengan cermat. Pasti tetap
ada beberapa yang tidak mendengarkan entah mengantuk, asyik main hp sendiri,
asyik mengobrol dengan sebelahnya dan lain-lain. Noises seperti ini memang
susah untuk dihindari karena spontans saja terjadi. Untuk menghindari noise
mungkin lebih tepatnya dari tiapp individu audience berinisiatif untuk duduk
paling depan agar lebih focus kepada pembicara dan jika mengobrol pun tetap
terkontrol dan tidak berlebihan. Selain itu membentengi diri dari kecanduan
mengobrol dimanapun posisi duduk saat mendengarkan. Kemudian coba tanamkan
untuk selalu menghargai pembicara yang di depan. Sedangkan dari segi pembicara
sendiri dalam mengatasi hal-hal seperti ini maka sebaiknya pembicara dapat
menguasai audience sehingga audience tetap focus kepada pembicara,
Cara
Mengatasi Alat Bantu yang Justru Mengganggu
Dalam menyampaian sesuatu ketika menjadi seorang
pembicara, tentu di zaman sekarang ini tidak sedikit orang yang membutuhkan
alat bantu seperti LCD, pengeras suara dan lain sebagainya. Contoh kasus Laptop
yang gagal dikoneksikan dengan LCD adalah salah satu dari gangguan Multimedia
yang kerap kali dihadapi para pembicara dalam sebuah presentasi atau mungkin
rapat pertemuan. Suara audio yang tidak keluar, video yang tersendat atau
kualitas resolusi LCD yang buruk merupakan contoh lain dari gangguan multimedia
yang mungkin kamu hadapi. Bila hal ini terjadi, kamu harus pandai untuk tetap
menjaga mood dari audience. Jangan biarkan konsentrasi mereka jadi pecah, atau
justru sampai pergi meninggalkan ruangan karena terlanjur kehilangan mood.
Penguasaan materi juga sangat penting, agar setidaknya kamu memiliki bahan yang
tetap cukup untuk disampaikan di saat gangguan multimedia terjadi. Selalu
siapkan rencana cadangan untuk antisipasi hal tersebut terjadi (http://swaragama.com/stc/?p=45).
Sumber Referensi :
Irwan.
2015. Tips Mengatasi Gugup dalam Public
Speaking untuk Pemula. Di unduh dari laman http://www.irwanteasosial.com/2015/04/tips-mengatasi-gugup-dalam-public.html
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/168-artikel-pengembangan-sdm/19844-mengatasi-rasa-takut-dan-tidak-percaya-diri-dalam-public-speaking
http://www.komunikasipraktis.com/2014/10/10-cara-mengatasi-gugup-dalam.html
0 comments:
Post a Comment